Setelah melakukan pemeriksaan mata, Anda akan mendapatkan selembar kertas berisi resep kacamata yang penuh dengan singkatan dan angka seperti SPH, CYL, AXIS, dan PD. Bagi orang awam, istilah ini tentu bisa sangat membingungkan. Padahal, memahami cara membaca resep kacamata sendiri sangatlah penting, terutama jika Anda ingin membeli kacamata secara online atau sekadar ingin lebih memahami kondisi mata Anda.
Jangan khawatir! Tim Kacamata Jogja telah menyusun panduan sederhana ini untuk membantu Anda mengartikan setiap detail pada resep kacamata Anda.
Membongkar Istilah-Istilah di Resep Kacamata Anda
Secara umum, resep kacamata akan dibagi menjadi dua baris untuk mata kanan dan kiri.
OD dan OS: Mata Kanan & Mata Kiri
- OD (Oculus Dexter): Ini adalah istilah Latin untuk “Mata Kanan”. Semua angka di baris ini berlaku untuk mata kanan Anda.
- OS (Oculus Sinister): Ini adalah istilah Latin untuk “Mata Kiri”. Angka di baris ini berlaku untuk mata kiri Anda.
SPH (Sphere / Sferis)
Ini adalah angka utama yang menunjukkan tingkat rabun jauh (miopia) atau rabun dekat (hipermetropia) Anda. Satuannya adalah Dioptri (D).
- Tanda Minus (-): Menunjukkan Anda menderita rabun jauh (miopia). Anda kesulitan melihat objek yang jauh dengan jelas. Semakin besar angkanya (misal: -4.00), semakin parah rabun jauh Anda. Simak juga artikel kami tentang penyebab mata minus bertambah.
- Tanda Plus (+): Menunjukkan Anda menderita rabun dekat (hipermetropia). Anda kesulitan melihat objek yang dekat dengan jelas.

CYL (Cylinder / Silinder) & AXIS
Dua kolom ini selalu berhubungan dan menunjukkan adanya astigmatisme atau mata silinder.
- CYL (Cylinder): Menunjukkan besarnya kekuatan lensa yang dibutuhkan untuk mengoreksi silinder. Angkanya bisa minus (-) atau plus (+). Jika kolom ini kosong, berarti Anda tidak memiliki mata silinder.
- AXIS: Hanya akan terisi jika ada nilai pada kolom CYL. Axis menunjukkan orientasi atau derajat (dari 1 hingga 180) di mana kekuatan silinder harus ditempatkan pada lensa.
Untuk pemahaman lebih dalam, baca panduan lengkap kami tentang mata silinder.
ADD (Addition / Adisi)
Kolom ini menunjukkan kekuatan “plus” tambahan untuk membantu penglihatan jarak dekat (membaca). Nilai ADD biasanya sama untuk kedua mata dan hanya ada pada resep untuk orang berusia 40 tahun ke atas yang mengalami presbiopia (rabun dekat karena usia). Lensa yang menggunakan nilai ADD ini adalah lensa bifokal atau lensa progresif.
PD (Pupillary Distance)
PD adalah jarak antara pusat kedua pupil mata Anda, diukur dalam milimeter (mm). Ini adalah ukuran yang sangat krusial untuk memastikan pusat optik lensa sejajar dengan pusat pupil Anda, agar penglihatan menjadi nyaman dan tidak pusing. Pastikan Anda mendapatkan ukuran ini saat melakukan pemeriksaan mata.
Contoh Cara Membaca Resep:
- Resep 1: OD: SPH -2.00 | OS: SPH -1.50 CYL -0.50 AXIS 90 | PD: 62
Artinya: Mata kanan minus 2. Mata kiri minus 1.50 dengan silinder 0.50 pada sudut 90 derajat. Jarak antar pupil 62mm. - Resep 2: OD: SPH +1.00 | OS: SPH +1.25 | ADD +2.25 | PD: 64
Artinya: Mata kanan plus 1, mata kiri plus 1.25. Keduanya membutuhkan tambahan +2.25 untuk membaca (lensa progresif/bifokal). Jarak antar pupil 64mm.
Memahami resep kacamata membuat Anda menjadi konsumen yang lebih cerdas. Namun, jika Anda masih ragu, jangan khawatir! Tim ahli di Kacamata Jogja selalu siap membantu menerjemahkan resep Anda dan merekomendasikan lensa terbaik.
Hubungi Kami & Info Toko Fisik (di Yogyakarta):
- Website: www.kacamatajogja.com
- Instagram: @kacamatajogja.store
Gg. Megatruh No.22, Karang Wuni, Caturtunggal, Kec. Depok,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
Telepon: 0816-262-782
(Lihat Peta)
2. Kacamata Jogja (Jl. Cempaka):
Jl. Cempaka No.36, RW.2, Manggung, Caturtunggal,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
Telepon: 0856-4359-9991
(Lihat Peta)